Bijak Dalam Menggunakan Media Sosial
Media sosial tak ayal nya telah
mengubah beberapa segmen kehidupan. Dalam kehidupan seseorang tak lepas dari
sebuah proses perubahan, perubahan yang benar-benar mengubah bentuknya menjadi
elemen yang mengalir dalam setiap proses. siapapun dan apapun itu.
Kondisi seperti ini menciptakan
sebuah kehidupan baru yang arusnya mampu membawa keseluruhan fase-fase yang
dialami sebelumnya. Beberapa media sosial mulai bermunculan dan
rentetan-rentetan lainya mengekor di belakangnya, media-media ini seolah
menjadi mercusuar atau bahkan bergerak seperti kecepatan radiasi nuklir untuk
menjalar dan menyebar ke seluruh organ sosial yang ada di bumi.
Dengan proses penyebaran yang
sangat cepat tentunya akan berpengaruh cepat pula terhadap kondisi atau keadaan
yang dilakukanya. sebagai salah satu contoh pengaruh media sosial dalam sosial
politik adalah penggulingan rezim kepemimipinan di salah satu negara di timur
tengah. Selain hal tersebut, social media juga merambah ke prilaku
berfikir yang cepat terutama dalam meng-update informasi.
Kehebatan dan keampuhan dukun
mungkin saat ini sudah mulai diambil alih oleh media sosial atau malah mbah
dukun nya yang sudah tertular sindrom social media. Dengan kemunculan
"dukun" baru ini tentunya memberikan dampak yang kian besar, tak hanya
bisa mengobati saja tapi juga bisa buat terkenal, narsis, pencitraan, bahkan
cari jodoh pun tersedia disini. Banyak kalangan yang memanfaatkan dukun ini
untuk sekedar nampang atau mencari ketenaran untuk menarik simpati masyarakat.
Para politisi, pegawai, penjual nasi, tukang becak sampai kuli pun masuk dalam
lingkaran jaring-jaring ini, namun yang tidak dapat pisahkan yaitu
parasit-parasit yang menempel dalam jaring tersebut.
Parasitisme media social berlaku
pada keadaan dimana seseorang dapat sangat dirugikan dengan kejahatan yang
tidak nyata. Dengan perubahan yang dihasilkan dampaknya tidak hanya kebaikan,
kejahatan dan prilaku merugikan pun sangat mungkin. Oleh karena itu, dibutuhkan
formula yang tepat untuk mentranformasikan sel-sel yang bersifat nurani agar
dapat memilah-milah objek yang masuk ke alam logika kita.
Tidak ada komentar: