Di Lima Kota ini Anda Akan Mudah Menguasai Bahasa Asing
Bahasa merupakan unsur penting
dalam sebuah kehidupan sosial. Bahasa menjadi alat komunikasi utama, sehingga
peran dan fungsinya menjadi pokok dalam kehidupan sehari-hari. Belajar bahasa
baru menjadi sebuah keharusan apabila aktifitas kita sehari-hari berinteraksi
dengan orang yang berbeda suku, ras, Negara, dan lain sebagainya.
Menurut data dari Ethnologue,
sebuah karya referensi yang mendokumentasikan bahasa-bahasa di dunia. Terdapat
Lima kota yang paling banyak menggunakan bermacam-macam bahasa lisan, sehingga
kota ini di juluki sebagai kota multibahasa dunia. Untuk mengetahui dampak
keragaman bahasa dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat mencari penduduk
setempat atau pendatang (ekspatriat) di kota terpadat dimana kemungkinan besar
mereka akan bertemu atau berinteraksi dengan banyak orang dan bahasa yang
berbeda.
Berikut ini adalah Lima kota yang
di juluki sebagai Kota Multibahasa di Dunia
1. Port
Moresby, Papua Nugini
Papua Nugini memiliki indeks
keragaman bahasa lisan lebih dari 800 bahasa.
Sebagai ibu kota dan kota terbesar di Papua Nugini , Port Moresby telah
menarik orang dari banyak desa-desa kecil untuk mencari pekerjaan , sementara
pertumbuhan pertambangan baru-baru ini telah menarik komunitas pendatang yang
cukup besar, sehingga tingkat keberagamannya semakain besar.
Sangat mudah untuk menemukan
orang yang berbahasa inggris di sekitar kota, karena bahasa bisnis disana
menggunakan bahasa Inggris. Namun, tidak jarang juga mendapati orang yang
berbahasa Indonesia, Melayu, dan lain sebagainya
2. Jakarta,
Indonesia
Jakarta merupakan kota terpadat
di Asia Tenggara, dengan 11 juta penduduk, Jakarta menarik para pendatang dari
seluruh wilayah belahan dunia untuk peluang ekonomi dan bisnis. Dengan
demikian, penggunaan bahasa di kota Jakarta ini mencapai lebih dari 700 bahasa.
Negara ini memiliki keragaman geografis yang mirip dengan Papua Nugini. Pada
kenyataanya di Indonesia memiliki lebih 17.000 pulau yang tentunya
berkontribusi pada banyaknya dialek.
Keragaman lain yang muncul adalah
makanan. Banyak jenis makanan baru yang muncul di kota ini, dipinggir jalan
akan mudah menemukan sesuatu mulai dari membuat salah satu yang terbaik adegan
makanan di sekitar , terutama larut nasi goreng Indonesia dan roti kukus Cina
untuk Timur Tengah martabak, pancake, dan lain sebagainya. Bahasa resmi negara
adalah Bahasa Indonesia, sehingga semua orang harus sedikit belajar atau
setidaknya memiliki pemahaman kasar untuk berkomunikasi di Jakarta.
3. Lagos,
Nigeria
Lebih dari 500 kelompok etnis
yang berbeda mendiami Nigeria, dan masing-masing memiliki bahasa mereka
sendiri. Meskipun banyak digunakan di kota-kota kecil dan desa-desa. Anda juga
akan mudah menemukan keragaman ini di Kota terbesar Negara ini. Lagos menjadi ibukota
komersial, sehingga banyak menarik pendatang untuk datang untuk mencari
pekerjaan.
Bahasa inggris menjadi bahasa
resmi, namun ada beberapa bahasa juga yang kemudian banyak digunakan orang
kemudian menjadi bahasa utama yaitu Hausa, Yoruba dan Igbo.
4. Delhi
, India
Lebih dari 400 bahasa digunakan
di seluruh India dan ibukotanya. Di Delhi akan banyak menemukan orang yang
memakai bahas, termasuk Hindi, bahasa Inggris, Urdu dan Punjabi. Apabila anda
berkunjung ke Delhi, disana akan banyak menemukan orang-orang dari semua
lapisan masyarakat dari Negara-negara yang berbeda dan menggunakan bahasa yang
berbeda pula.
Sementara bahasa Inggris yang
digunakan sebagai bahasa tulis dan bisnis, untuk dapat membantu mempelajari
beberapa bahasa Hindi dan Punjabi, karena bahasa tersebut adalah bahasa yang
paling banyak digunakan.
5. Los
Angeles, Amerika Serikat
Sering disebut "melting
pot" untuk asimilasi budaya imigrannya yang beragam. Amerika Serikat
memiliki lebih dari 300 bahasa yang dipakai dalam perbatasannya, dengan bahasa
Inggris, Spanyol dan Cina menjadi beberapa yang paling umum digunakan. Kota
yang paling banyak menggunakan ragam bahasa di kota ini adalah Los Angeles.
Tingkat kepadatan imigran yang besar diantara berasal dari Meksiko, Amerika
Latin, Asia Timur, Cina dan Korea.
Tidak ada komentar: