Awas, Tujuh Tempat ini Dapat Mengancam Kartu Debit Anda
Pada zaman yang serba instan dan
cepat ini berefek pada kehidupan dan prilaku seseorang. Setiap orang
menginginkan semua hal dengan cepat,
salah satunya pada saat berbelanja. Sehingga kemudahan-kemudahan itu
menjadi pemicu seseorang lebih konsumtif. Menggunakan kartu kredit untuk
memperoleh kemudahan dan pelayanan dengan cepat. Akan tetapi, penggunaan kartu
kredit dinilai dapat menghabiskan uang lebih banyak. Kemudin sebagian orang
memilih menggunakan kartu debit, dengan tujuan dapat mengontrol pengeluaran dan
utang.
Faktanya, penggunaan kartu debit
memang dapat memberikan kemudahan dan dapat mengontrol pengeluaran keuangan.
Akan tetapi penggunanya terkadang kurang begitu diperhatikan oleh penggunanya
sehingga dapat memicu tindakan kriminalitas. Jadi anda harus berhati-hati dalam
menggunakan kartu debit anda agar uang dalam rekening anda tetap aman.
Berikut ini delapan tempat yang
paling berbahaya dalam menggunakan kartu debit anda.
1.
Online
Kesempatan mencuri data informasi
kartu akan lebih besar jika anda melakukan pembelian secara online. Para
pencuri dunia maya ini biasanya dengan mudah memasukkan virus pada computer
anda kemudian mencari informasi terkait transaksi dan kartu anda.
Apabila si pencuri sudah
mendapatkan semua informasi tentang kartu anda, maka mereka dapat dengan mudah
mengambil uang anda dengan cara cash atau digunakan untuk bertransaksi.
2.
Hotel
Hotel juga termasuk daerah yang
rawan untuk tindakan criminal pencurian. Biasanya ketika seorang tamu ingin
akan check out pasti menanyakan tagihannya dengan memeriksakan kartu debitnya
apakah cukup atau tidak untuk pembayaran. Pada saat tersebut segala kemungkinan
bisa terjadi dengan cara menempatkan jumlah tagihan diatas rata-rata kamar yang
disewa.
3.
Restoran
Restoran, seperti hotel, dapat menaikkan
tagihan lebih tinggi dari tagihan Anda yang sebenarnya dengan asumsi bahwa Anda
akan meninggalkan tip. Dengan demikian semua orang harap berhati-hati dan
mengecek secara teliti apabila melakukan pembayaran menggunakan kartu debit. Tipsnya lakukan pembayaran secara cash/tunai
.
4.
Pom Bensin
Ketika Anda menggesek kartu debet
Anda di SPBU, Anda otorisasi pompa bensin untuk menarik uang dari tabungan
Anda, tetapi tidak dengan jumlah tertentu karena kewenangan itu terjadi sebelum
Anda benar-benar mengisi tangki Anda.
SPBU juga merupakan target untuk
penjahat yang menginstal perangkat pada pompa untuk menangkap informasi debit
dan kartu kredit konsumen pada saat menggesek kartu mereka. Proses
tersebut lebih dikenal dengan istilah
skimming. Mereka bahkan memasang kamera mini untuk melihat PIN Anda seperti
yang Anda masukkan. Kemudian mereka dapat membuat kartu debit palsu untuk
menguras rekening Anda.
5.
ATM di
lokasi non-bank
Insiden kartu dan PIN skimming di
ATM non-bank biasanya terletak di
toko-toko, hotel, restoran atau kafe.
ATM ini biasanya tidak dimonitor dengan baik dan pemilik dari instansi
tersebuta biasanya tidak dilatih untuk menemukan gangguan. Jadi yang solusi
terbaik untuk menghindari penggunaan kartu debet Anda untuk menarik uang tunai
yaitu di ATM yang berlokasi di kantor cabang bank.
6.
Sewa
Properti Liburan
Ada banyak penipuan yang berkedok
persewaan properti liburan. Mereka mencari wisatawan dan menawarkan jasa sewa
properti kemudian memberikan list atau daftar tagihan palsu. Beberapa lembaga
penjamin konsumen menyarankan untuk penggunaan kartu kredit jika ingin memesan
properti tersebut dengan alasan keamanan dan perlindungan dari kartu kredit.
7. Biaya Tagihan Berulang
Saat ini sudah banyak layanan atau
aplikasi untuk membantu dalam transaksi anda. seperti pembayaran langganan
Koran, majalah, listrik dan lain sebagainya. Hal ini memang terlihat
memudahkan, tapi apabila kita tidak berhati-hati dalam memilih layanan kita
dapat tertipu. Semua hal tersebut untuk mengingatkan kepada semua orang untuk
lebih berhati-hati dalam menggunakan kartu apapun untuk bertransaksi. Anda juga
harus memeriksa secara rutin siklus saldo tabungan anda guna meminimalisir
segala macam bentuk penipuan atau pencurian.
Tidak ada komentar: